Musim 2024/2025 akan jadi kali terakhir Liverpool disponsori Nike. Setelah itu, The Reds akan “bereuni” lagi dengan pabrikan asal Jerman Adidas.
Perlengkapan olahraga Liverpool sudah disokong Nike sejak 2020/2021, setelah memenangi tender dengan New Balance yang merupakan pemasok sebelumnya. Kasus ini sempat dibawa ke pengadilan karena New Balance merasa sudah menyamai tawaran Nike senilai 30 juta paun per tahun.
Nilai kontrak selama lima tahun itu terbilang kecil untuk ukuran tim sebesar Liverpool. Tapi, Liverpool mendapat royalti dari setiap penjualan jersey dan merchandise lain oleh Nike, sehingga total nilainya lebih dari 50 juta paun per tahun.
Kerjasama itu rupanya tidak akan dilanjutkan lagi saat tuntas di akhir musim 2024/2025. Dikutip Sportbusiness, Adidas akan menggantikan Nike sebagai supplier jersey dan perlengkapan tim mulai musim 2025/2026.
Adidas memberikan nilai yang lebih besar ketimbang Nike, dalam kontrak berdurasi lima tahun sedari 2025/2026 hingga 2029/2030. Meski diyakini tidak akan menyamai kontrak 90 juta paun per tahun dengan rival Liverpool, Manchester United.
Pada Juli 2023, MU baru meneken perpanjangan kontrak dengan Adidas sampai 2035, naik 15 juta paun dari sebelumnya 75 juta paun. Liverpool diprediksi akan mendapat kontrak 70-80 juta paun per tahun.
Kerjasama Liverpool dan Adidas bukan kali pertama, karena sudah melakukannya selama dua periode yakni 1985 hingga 1996, serta 2006 hingga 2012. Pabrikan apparel asal Jerman lainnya, Puma, sejatinya berniat untuk ikut bidding tapi mundur karena fokus penuh ke Manchester City.
Hingga berita ini ini diturunkan, baik Liverpool maupun Adidas menolak berkomentar.