Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso mengakui Atalanta memang bermain lebih baik di final Liga Europa. Wajar jika La Dea jadi juara.
Alonso memimpin Leverkusen pada laga di Aviva Stadium, Dublin, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB. Diunggulkan untuk jadi juara, Leverkusen secara mengejutkan tampil di bawah standar.
Mereka tidak bermain lepas dan selalu ditekan Atalanta sejak menit awal. Alhasil, laga belum genap berjalan 30 menit, gawang Matej Kovar sudah bobol dua kali lewat brace Ademola Lookman pada menit ke-12 dan ke-26.
Di babak kedua, Alonso coba melakukan perubahan taktik dan pemain, tapi tidak membuahkan apapun karena Leverkusen tetap kesulitan menciptakan peluang. Yang ada Lookman kembali menjebol jala Leverkusen untuk ketiga kalinya dan skor 3-0 bertahan hingga akhir laga.
Leverkusen akhirnya kalah juga setelah melewati 51 laga beruntun di seluruh ajang. Kekalahan terakhir diderita Leverkusen pada Mei 2023 saat dikalahkan 0-3 oleh Bochum.
Selain itu, Leverkusen juga harus mengubur impiannya meraih treble. Alonso pun tidak bisa membela performa timnya yang dianggap buruk seraya mengucapkan selamat kepada Atalanta, yang pantas jadi juara.
“Kami harus akui bahwa Atalanta lebih baik dan pantas menjadi juara hari ini. Kami punya banyak masalah setelah gol pertama Atalanta dan tidak bisa menemukan solusinya. Sangat sulit untuk membuat peluang emas. Ini memang bukan harinya kami,” ujar Alonso di situs resmi UEFA.
“Hari ini mereka tampil lebih baik. Ini adalah buah dari kerja kerasnya selama ini (Gasperini) dan saya mendoakan yang terbaik untuk masa depannya.
Alonso memang tidak sembarang ucap soal performa buruk timnya. Leverkusen cuma bikin tiga attempts on target dari total 10 percobaan. Atalanta punya total attempts sama, tapi tujuh di antaranya mengarah ke gawang.
Atalanta juga lebih agresif dengan melancarkan 19 tekel dan tujuh kali memenanginya. Ada total 16 sapuan sukses dari total 21.