Dua musim memperkuat Manchester United, Antony mendapatkan pelajaran keras di Inggris. Selanjutnya apa lagi, Antony?
Alih-alih berkembang, Antony justru mengalami kemunduran dalam dua musim bersama MU. Ia mampu menyumbang delapan gol dan tiga assist dari 44 penampilan seluruh ajang pada tahun pertamanya.
Musim ini, ia malah meredup dan baru mengoleksi tiga gol plus dua assist dari 36 laga. Winger yang dibeli seharga 86 juta paun itu malah tergeser oleh Alejandro Garnacho di sisi kanan ‘Setan Merah’.
Banyak kritik sudah dilontarkan ke arah Antony, termasuk dari para mantan pemain MU sendiri. Ia dinilai terlalu mudah ditebak dan tak mampu memberikan elemen kejutan di permainannya.
“Dia 24 tahun sekarang dan saya rasa dia belajar banyak, dengan cara yang keras, musim ini. Gap antara Belanda dan Premier League itu masif,” kata mantan rekan setim Antony di Ajax, Ryan Babel.
“Saya sangat yakin dia belajar dengan cara yang sulit, tapi akan segera bisa melakukan reset dan bersiap lagi untuk musim depan.”
“Saya yakin dia akan belajar dari kesalahan-kesalahannya, dan kalau dia dapat kesempatan, dia masih bisa menjadi pemain hebat untuk Manchester United,” imbuhnya seperti dilansir Metro.
Babel percaya Antony masih bisa bangkit jika diberi kepercayaan. Sebagai awalan, Antony tak perlu memasang target muluk-muluk untuk dirinya sendiri.
“Mengetahui kemampuannya, dan menimbang tahun yang berat ini, kalau Antony bisa mencetak setidaknya 10 gol musim depan, itu akan dianggap bagus,” sambung Babel.
“Kita tidak tahu seberapa sering dia akan bermain musim depan, tapi 10 gol menurut saya adalah imbal balik yang bisa diterima. Terutama kalau Anda mempertimbangkan apa yang diberikan pemain lain di posisi serupa.”