Willie Salim lagi jadi sorotan setelah video memasak 200 kg rendangnya angkaraja tular di sosial media. Video ini mendapat banyak reaksi, sampai ada yang melaporkannya ke polisi. Netizen terbagi antara yang mendukung dan yang mengecam cara memamerkan makanan dalam jumlah besar.
Video Willie Salim memasak 200 kg rendang viral bikin banyak yang bertanya-tanya. Apakah ini batas kreativitas dalam konten? Proses memasaknya jadi sorotan hukum. Laporan polisi yang masuk bikin kasus ini jadi topik hangat tentang tanggung jawab pembuat konten.
Viral Konten Kuliner Willie Salim: Rendang 200 Kg yang Menggemparkan Media Sosial
Willie Salim, seorang content creator kuliner terkenal, kembali menarik perhatian. Ia membagikan cara memasak rendang 200 kg. Konten ini tidak hanya populer di media sosial, tapi juga menimbulkan banyak diskusi.
Siapa Willie Salim dan Perjalanan Kariernya
Willie Salim memulai karirnya dengan membagikan resep masakan rumahan. Dengan gaya unik dan konten menarik, ia menarik banyak pengikut. Ia fokus pada masakan tradisional Indonesia dan sering kali membuat skala besar, seperti rendang 200 kg.
Kronologi Pembuatan Konten Rendang Massal
- Perencanaan: Tim Willie menyiapkan bahan selama dua minggu.
- Pembelian bahan: Daging sapi dan bumbu dikirim langsung dari produsen lokal.
- Pembuatan: Proses memasak dilakukan di studio terbuka, diikuti langsung oleh penonton.
- Pembagian: Hasil akhir disumbangkan ke Yayasan Sosial, sambil diunggah ke platform media sosial.
Alasan di Balik Pembuatan Rendang 200 Kg
- Menciptakan konten unik untuk meningkatkan engagement pengikut.
- Mengajak masyarakat menikmati tradisi masakan Indonesia secara masal.
- Menunjukkan kapasitas tim produksi dalam menghandle proyek besar.
Konten Masak 200 Kg Rendang Willie Salim Berujung Laporan Polisi
Kontroversi konten Willie Salim tentang pembuatan rendang skala besar membuat pihak polisi mengajukan laporan resmi. Laporan ini diajukan oleh pihak yang merasa konten tersebut melanggar aturan. Mereka menuduh bahwa konten tersebut melanggar aturan tentang keselamatan pangan dan iklan yang menyesatkan.
Dasar hukum laporan ini adalah UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Produksi Makanan. Pihak pelapor mengatakan bahwa proses memasak 200 kg rendang tidak memenuhi sertifikasi keamanan pangan. Mereka juga menuduh bahwa pemanfaatan bahan kimia dilakukan tanpa pengungkapan yang jelas.
Dasar Hukum | Penjelasan |
---|---|
UU Kesehatan 2009 | Mengatur standar produksi makanan komersial |
UU ITE Pasal 45 | Menindak tindak pidana konten menyesatkan |
Proses laporan polisi dimulai setelah aduan resmi diajukan ke pihak kepolisian. Tuduhan hukum fokus pada potensi bahaya konsumen akibat kurangnya izin produksi massal. Sekarang, pihak kepolisian memeriksa bukti teknis seperti rekaman proses memasak dan analisis bahan baku yang digunakan.
Respons Publik dan Kontroversi di Media Sosial
Kontroversi seputar konten rendang 200 kg Willie Salim masih panas. Diskusi di Twitter, Instagram, dan TikTok menunjukkan banyak pendapat. Ada yang mengecam dan ada yang mendukung tanggapan netizen.
Tanggapan Netizen Terkait Konten Viral
Beberapa netizen melihat kontroversi media sosial ini sebagai eksploitasi. Mereka bilang itu tidak masuk akal. Ada beberapa komentar:
- “Memasak sebanyak itu sia-sia, terlalu berlebihan”
- “Kreativitas atau sensasi belaka?”
Pembelaan dari Pendukung Willie Salim
Pendukung Willie Salim bilang ini hanya eksperimen kreatif. Mereka percaya content creator punya hak untuk mencoba hal baru. “Kami dukung inovasi Willie! Jangan kriminalisasi konten,” kata salah satu pendukung.
Dampak Kontroversi Terhadap Karier Willie Salim
Dampak kontroversi sudah dirasakan oleh reputasi content creator ini. Beberapa brand mempertimbangkan untuk berhenti bekerja sama. Pengikut media sosialnya juga mulai menurun. Tapi, pendukungnya tetap berusaha mempertahankan popularitasnya dengan #SupportWillie.
sumber artikel: www.timeuptodate.com